Senin, 15 Agustus 2011

BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL


BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL

OLEH :

JUNAIDI                                0605102020025
ILHAMULLAH                     0705102020051
FIDAZUWAWI TIMORA      0705102020080
 








SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2011





KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puju syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat dan barakah-Nya kepada hamba-Nya yang beriman. Shalawat beriring salam semoga selalu terlimpah pada junjungan kita, Rasulullah Muhammad SAW.
Melalui makalah ini, penulis ingin menyampaikan beberapa hal mengenai maimpi-mimpi penulis dan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai mimpinya itu. Makalah ini diharapkan bisa menjadi pegangan bagi penulis untuk memperjelas mimpinya dan menjadi pegangan agar langkah-langkah yang akan dilakukan tetap konsisten dilakukan.
Maksud dan tujuan kami membuat makalah ini karena, Untuk menyakinkan para investor atau pemilik modal untuk ikut serta dalam usaha bududaya ikan lele



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang usaha
Pada saat ini banyak masyarakat yang ingin memanjakan lidah mereka, dengan makanan yang enak-enak dan sehat. Melihat dari pasar yang seperti itu maka muncul ide untuk membudidayakan lele untuk dipasarkan kerumah-rumah makan dan restoran-restoran. Karena disamping memenuhi keiginan masyarakat untuk menyantap makanan enak, kita tetap bisa melestarikan kuliner nusantara yang kian terkikis dengan makanan-makanan siap saji.
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. Adapun manfaat yang di hasilkan dari budidaya lele antara lain:
a.       Sebagai bahan makanan
b.      Ikan lele jenis C. Batrachus juga bisa dimanfaatkan sebagai ikan pajangan atau hiasan.
c.       Ikan lele yang di pelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air. Karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele.
d.      Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai macam obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan tidak teratur), hidung berdarah, kencing berdarah, dll.
e.       Selain itu, banyak mengkonsumsi ikan lele juga dapat menyehatkan jantung. Karena ikan lele lebih banyak mengandung omega 3 di banding dengan jenis ikan lainnya.
1.2. Informasi tentang usaha yang dijalankan
Budidaya lele adalah budidaya ikan tawar untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak.

1.3. Sebab-sebab pemilihan usaha
Adapun penulis memilih usaha ini karena penulis melihat adanya peluang yang terbuka lebar untuk mengembangkan bisnis ini. Adapun karena permintaan pasar yang semakin banyak dan sedikitnya pengusaha yang menggeluti usaha ini, itu yang menyebabkan kami selaku pengusaha ingin melakukan usaha tersebut. Dan karena biaya perawatan yang tidak terlalu besar. Namun tetap harus teliti dalam pemeliharaan ikan tersebut, karena semakin sehat ikan tersebut maka semakin bermutu pula kualitas dari ikan tersebut.

1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah usaha ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui tata cara budidaya ikan lele.
2.      Untuk mengetahui prospek bisnis budidaya ikan lele.
3.      Untuk menyakinkan para investor atau pemilik modal untuk ikut serta dalam usaha bududaya ikan lele.




BAB II
ANALISIS INDUSTRI
2.1 Prospek masa depan usaha
Dalam hal menjalankan usaha ini, prospek yang dapat terlihat akan sangat nampak cerah sekali, karena tarikan pasar ( demand pull ) yang cukup kuat. Produksinya kemungkinan akan terus melambung seiring dengan banyaknya peminat dari ikan lele tersebut.
2.2. Analisis persaingan
Jika kita menjalankan suatu usaha, pastilah kita akan merasakan yang namanya persaingan bisnis. Tetapi hal ini tidak berpengaruh dalam bisnis budidaya ikan lele. Mengapa ?
Sampai saat ini, masih banyak sekali kebutuhan ikan lele yang belum maksimal terpenuhi. Mungkin baru sekitar 60% yang sudah masuk ke pasaran. Oleh karena itu, masih terbuka lebar peluang pasar yang baik bagi calon pengusaha yang ingin menggeluti bisnis budidaya ikan lele ini.
2.3. Segmentasi pasar yang akan dimasuki
Pendistribusian ikan lele baik yang masih belum diolah atau masih hidup maupun yang telah diolah menjadi makanan siap saji, akhirnya akan dilepas ke pasaran dengan berbagai segmen, seperti:
1. Pasar Tradisoonal,
2. Pasar Modern,
3. Konsumsi lele,
4. Penjual makanan jadi skala kecil ataupun besar.

2.4. Resiko dan hambatan
Setiap kita menjalankan suatu usaha,kita tidak akan selalu melahirkan suatu cerita yang selalu manis dan enak didengar, pastilah ada yang namanya resiko dan hambatan. Sama halnya dengan menjalankan usaha budidaya ikan lele ini. Berikut ini adalah beberapa resiko dan hambatan dalam menjalankan usaha ini :
RESIKO :
1.      Putuh penanaman modal yang cukup besar untuk usaha yang lebih besar.
2.      Proses pengembalian modal yang cukup lama.
3.      Pertumbuhan ikan yang tidak bisa beranjak dewasa.
4.      Membiayai operasional yang cukup besar.
HAMBATAN :
1.      Membutuhkan persediaan air yang cukup banyak,
2.      Proses distribusi yang lama mengakibatkan ikan lele menjadi kurang segar sehingga kualitasnya menjadi menurun,
3.      Mudah terserang penyakit.
2.5. Tindakan alternatif
Berikut ini adalah beberapa usaha untuk mengatasi resiko dan hambatan yang kemungkinan besar akan terjadi pada pembudidayaan ikan lele ini:
a.       Pemberian pakan yang teratur,
b.      Mengalirkan air secukupnya kedalam kolam,
c.       Melakukan proses pengemasan secara hati-hati.

BAB III
PRODUKSI LELE
3.1.  Produksi yang dihasilkan
Budidaya ikan lele tentu saja menghasilkan ikan lele yang siap untuk dipasarkan sebagai bahan baku pembuatan makanan.

3.2.  Proses produksi
Adapun langkah-langkah proses produksi pembudidayaan ikan lele adalah sebagai berikut:
a.       Persiapan Lahan.
b.      Pemeliharaan.
c.       Panen.


BAB IV
PEMASARAN LELE
4.1.  Penetapan harga
Ikan lele yang biasa dipasarkan adalah ikan lele dengan ketentuan yang memiliki nilai jual yang tinggi, yaitu dengan beberapa ketentuan :
a.       Minimal umur 3 bulan
b.      Berat minimal 1 kg/dengan isi 7 sampai 12 ekor
c.       Tidak cacat
d.      Warna cerah

Dengan kriteria tersebut, ikan lele yang dapat dijual ke pasaran adalah berkisar Rp.15.000,- sampai Rp.20.000,-/kg

BAB V
ANALLISIS USAHA IKAN LELE
Di dalam dunia bisnis, analisa usaha merupakan kegiatan yang sangat penting, dari analisa usaha tersebut dapat diketahui besarnya keuntungan usaha tersebut. Analisa usaha lele dumbo sangatlah bervariasi, dan ini disebabkan oleh perhitungan biaya operasional yang dipengaruhi oleh besarnya unit usaha, jenis alat dan bahan yang digunakan, serta letak lokasi usaha. Besarnya biaya yang tercantum dalam analisa usaha ini dapat berubah setiap waktu, sesuai dengan kondisi dan besar usaha serta pasar setempat.
5.1. Spesifikasi Pengeluaran
Besar kolam 3 m x 5m, Jumlah perencanaan bibit 1000 ekor / kolam. Luas penanaman 15 m2
5.2. Analisa Pengeluaran dan Pemasukan
No.
URAIAN
VOLUME
SATUAN
HARGA
NILAI
I
INVESTASI




1
Kolam terpal
10
unit
600000
6000000
2
Peralatan
1
paket
100000
100000
3
sewa lahan
1
Tahun
5000000
5000000
4
sanyo
1
unit
2000000
2000000
5
gudang
1
unit
5000000
5000000

Jumlah



18100000



II
MODAL KERJA




1
Benih
10000
ekor
350
3,500,000
2
Pakan
1000
kg
6500
6,500,000
3
Tenaga kerja
3
Orang
1000000
3,000,000

Jumlah



13,000,000

III
JUMLAH MODAL




1
Investasi



18,100,000
2
Modal kerja



13,000,000

Jumlah



31,100,000

IV
RUGI-LABA




1
Hasil produksi
1000
kg
20000
20000000
2
Biaya operasional




a
Modal kerja



13000000
b
Penyusutan



3620000

Jumlah



16620000
Keuntungan 1 kali Produksi



3380000
keuntungan Pertahun dalam 3 kali Produksi



10140000

Cash flow                   = Keuntungan + Biaya penyusutan
                                    = 3380000 + 3620000
                                    = 7,000,000
Payback period         = Biaya Total / Cash flow
=  31,100,000 / 7,000,000
                                    = 4..44
Biaya per kg              = total biaya produksi / total panen
                                    = 13,000,000 / 1000 kg
                                    = 13000



Rentabilitas ekonomi = keuntungan / (biaya investasi + biaya variabel) x 100%
=  3380000 / 31,100,000 x 100%
                                    = 0,109


 

BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan :
Ternyata dari Wacana tersebut sangat menguntungkan untuk dikelola
sebagai usaha sampingan.

KEUNGGULAN:
Menjelaskan berbagai keunggulan yang dapat dijadikan patokan untuk
menjalankan bisnis ini dan dapat mengembalikan modal dengan cepat.

KELEMAHAN:
Memberikan penjelasan berkaitan dengan kelemahan yang ada dalam bisnis ini. Kedua kesimpulan tersebut sangat terkait dengan analisis SWOT (metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. ) yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar